Postingan

Kenyamanan mematikan

 aku tidak pernah merasakan apapun selain kebahagiaan tanpa ketenangan, takdir yang menurutku sesuatu untuk kita pasrah. Namun semuanya berbeda saat melihat dari gelas kaca retak lalu aku meluber sedikit demi sedikit menikmati meja diluar gelas retak. Semakin aku mengalir merasakan kenyamanan dan membasahi setiap keindahannya. Ya, aku menemukan tangan yang mengusapku dengan lembut. Awalnya aku takut tangan itu membuatku jatuh ke tempat sampah atau ke tempat dimana aku tidak bisa menikmati diriku, tapi aku salah. Dia meyentuhku hanya dengan tangan lembutnya membawaku ke dunianya hingga aku tahu apa yang didalam matanya saat dia menatapku dengan perlahan. Aku hanya tumpahan saja yang akan dengan perlahan membuat semua menatapku. Dia menatapku dengan matanya yang lembut, aku bahkan bisa merasakan tarian lembut dari jemarinya. Bermain bersama duniaku yg terkekang didalam gelas kaca. Aku hanya ingin mengering di tanganmu, kesedihan yang indah adalah saat aku berada paling dekat denganmu. Ha

Secangkir Kopi Cherry

Tidak ada yang berbeda dengan kopi yang aku minum hari ini, masih terasa pahit. Aku teguk dan masih terasa getir. Aku mengecap kegetiran itu, terasa kepahitannya menyelimuti langit-langit mulutku. Beradu dengan lidah seakan semua mendukungku untuk merasakan kegetiran dengan sempurna. Aku duduk di atas balkon kamar memandang hujan, tapi itu tak memberi kesan sama sekali. Hatiku tetap bergelora mengingat segalanya. Tegukan kedua, kali ini bibirku terasa pahit, mereka semua menempel dengan bekas yang jelas. Tapi yang lalu tidak langsung hilang dengan bekas yang baru. Ya bekas kopi pahit. Tidak ada inti minuman yang lebih dalam dari segelas kopi. Kau dan kopi ini sama saja, saat aku butuh maka kau selalu menggelorakanku. Terasa pahit untuk orang lain namun untukku tidak. Hari ini aku minum ssecangkir kopi dan hatiku yang terasa getir, mulutku terasa sangat pahit dan air mataku terasa ingin menetes menjamah setiap inchi pipiku. Ya, mulus tak ada halangan apapun. Nasib bahkan tidak menghala

My Life As A Zucchini

Gambar
Apa yang terpikir dibenak anda saat membayangkan kisah anak yatim piatu yang harus di taruh panti asuhan? Pasti sedih, kasian, dan perasaan-perasaan yang tidak membahagiakan lain. Saat saya memutuskan untuk melihat sebuah film tanpa rekomendasi dari siapapun dan tanpa membaca sinopsisnya terlebih dahulu maka dari detik pertama hanya judul lah acuan saya.  My life as a Zucchini /  My life as a Courgette.  Dengan gambar  Cover  Seorang anak maka bisa ditebak kalau film ini menceritakan kehidupan dari seorang anak bernama  Zucchini/Courgette.  Awalnya sih biasa saja saat melihat film animasi ini tidak ada yang istimewa dan seperti kebanyakan film eropa (perancis) alurnya berjalan sangat lamban, detail namun entah kenapa begitu indah dengan kedetailan tersebut. Sulit untuk menyaingi film-film eropa dengan gaya lamban detail dan indah. Kembali ke film ini, saya menontonnya dengan harapan film ini semakin tiap menitnya semakin membosankan agar saya bisa langsung men- stop- nya dan tidur.

Kimi No Na Wa

Gambar
Sepertinya saya sangat telat melihat film anime ini. Saya bukan orang yang sangat suka dengan anime atau kartun-kartun jepang. Sebagai orang awam saya hanya mencoba meluapkan apa yang ingin saya tulis saja. Pertama saat ingin melihat film ini seperti kebiasaan saya sebelum-sebelumnya, saya selalu melihat  cover . Ya, dari awal dengan  cover  HD dan gradasi warna yang menarik perhatian saya karena beranggapan 'sepertinya ceritanya menarik' apalagi dengan figur yang menurut saya beranggapan 'sepertinya kisah yang tidak terlalu berfantasi' namun saya tidak tahu sebenarnya film ini mengisahkan tentang apa. Menit-menit pertama saya tidak terlalu mengamati film ini karena saya hanya 'melihat' dengan melakukan banyak aktifitas seperti makan dan bermain hp. Setelah beberapa menit kisah Mitsuha yang menemukan dirinya tidak berada pada tubuhnya sendiri membuat saya fokus dan bertanya pada diri saya sendiri 'itu tadi ceritanya bagaimana ya?' Lalu saya memutuska

Cerita

Mereka tidak tahu rasanya jika berjalan seorang diri. Ya, mereka akan tahu kalau posisiku sekarang tiba-tiba berbalik ke mereka. Terkadang tuntutan-tuntutan itu begitu menekan sampai rasanya sesak nafas. Mereka tidak membiarkan aku hidup dengan tenang, saat aku sekali bernafas lega sedikit saja tiba-tiba seakan mereka tahu dan tidak terima kalau aku akan hidup bahagia. Mereka menyuruhku memenuhi keinginan-keinginannya. Ketahuilah aku bukan manusia setengah dewa. Aku hanya manusia. Setiap detik jika mereka semua tahu, aku bisa menangis selama berjam-jam dan yang paling parah itu terjadi berulang-ulang selama beberapa hari. Asal mereka tahu aku ketakutan setengah mati memikirkan itu. Ya, perasaan. Entah sejak kapan aku sering menangis sendiri, didalam tangisan yang tidak kuketahui sebabnya itu seperti merasa ada yang berbicara bahwa tubuhku dipinjam oleh seseorang untuk menangis. Aku harus mengalah dan meminjamkan tubuhku pada jiwa yang lain. Kadang aku merasa berbicara pada jiwa yang m

DI HARI PENYELESAIAN KITA

             Tidak ada suara di keheningan petang ini, hanya air matamu. lalu angin membayangi nafasku dan menyelimuti tubuhmu. saat di udara yang dingin ini kau dan aku bersama-sama pula tangismu melebur menjadi satu, karena hari ini penyelesaian kita. kau dan aku yang berperan apakah hubungan kita akan berlanjut sampai kedalaman yang kita inginkan atau aku akan terbang ke negaraku esok pagi meninggalkanmu. isakmu itu, semakin tak kuasa aku berbicara padamu jika kau terlalu mengumbar air matamu. malam bersalju ini aku ajak kau ke bukit yang damai ini, di Hokkaido dengan saksi pertemuan pertama kita dulu sebuah sungai yang tenang di bahwah jembatan kayu yang saat ini berlapis salju. kau masih menangis dengan tenang, gunung yang terawang kehadirannya makin membisu tak terlihat jelas, hanya salju yang menambah duka kita. aku memandangmu lebih dalam dan mencoba merapatkan syalmu yang basah terkena tangismu. aku menunggumu berhenti menangis,             Aku menggandeng tanganmu yang ter

TUBAN: KAYA ASET

TUBAN: KAYA RAYA DENGAN ASETNYA Belakangan ini banyak sekali problem kebudayaan yang timbul di Indonesia, dari mulai diambilnya beberapa aset kebudayaan asli negara indonesia oleh negara lain, sampai masalah pewarisan kebudayaan kepada generasi muda yang kurang mendapat perhatian. Generasi muda yang kurang diperkenalkan kepada kebudayaannya sendiri menyebabkan mereka acuh dan tidak merasa memilki suatu nilai budaya yang harus dipertahankan. Padahal kebudayaan adalah adalah aset besar yang dapat memberikan banyak keuntungan untuk masyarakatnya. Contohnya adalah kebudayaan tuban yang coba dikembangkan oleh beberapa tokoh masyarakat tuban itu sendiri, beberapa narasumber yang saya jumpai adalah tokoh yang berperan dalam menjaga kelestarian kebudayaan di Tuban. Seperti bapak Asy’ari yang menjabat sebagai AIPTU (Ajun Inspektur Tingkat Satu) serta kepala unit pembinaan ketertiban masyarakat di POLRES Tuban beliau biasa dipanggil bapak Ashari atau bapak Sogol, beliau adalah tokoh masyaraka