Secangkir Kopi Cherry
Tidak ada yang berbeda dengan kopi yang aku minum hari ini, masih terasa pahit. Aku teguk dan masih terasa getir. Aku mengecap kegetiran itu, terasa kepahitannya menyelimuti langit-langit mulutku. Beradu dengan lidah seakan semua mendukungku untuk merasakan kegetiran dengan sempurna. Aku duduk di atas balkon kamar memandang hujan, tapi itu tak memberi kesan sama sekali. Hatiku tetap bergelora mengingat segalanya. Tegukan kedua, kali ini bibirku terasa pahit, mereka semua menempel dengan bekas yang jelas. Tapi yang lalu tidak langsung hilang dengan bekas yang baru. Ya bekas kopi pahit. Tidak ada inti minuman yang lebih dalam dari segelas kopi. Kau dan kopi ini sama saja, saat aku butuh maka kau selalu menggelorakanku. Terasa pahit untuk orang lain namun untukku tidak. Hari ini aku minum ssecangkir kopi dan hatiku yang terasa getir, mulutku terasa sangat pahit dan air mataku terasa ingin menetes menjamah setiap inchi pipiku. Ya, mulus tak ada halangan apapun. Nasib bahkan tidak menghala